Senin, 18 Juli 2016

Ternyata menyikat gigi di malam hari dapat hindari kegemukan!



Ada beberapa tips menjaga berat badan. Mulai dari mengonsumsi vitamin, membatasi porsi makan, berolahraga, dan lain sebagainya. Namun ada salah satu cara paling ampuh untuk menghindarkan kita dari kegemukan.

Baca Juga :
Manfaat Kayu Manis Untuk Kesehatan


Adalah menyikat gigi di malam hari. Kok bisa?
Menurut laporan dari India Times (13/7), menyikat gigi di malam hari merupakan trik jitu untuk membantu kita menghindari ngemil malam-malam.
Sering kali kita merasa lapar di malam hari. Sehingga kita akan menuju dapur untuk mencari makanan sebelum tidur. Untuk itu menyikat gigi bisa menjadi solusinya.
Pasalnya, pasta gigi memiliki rasa dan sensasi yang netral pada gigi dan mulut. Sisa-sisa makanan yang menimbulkan aroma di dalam mulut dipercaya menarik otak untuk mengajak makan. Tertama makanan terakhir yang dimakan. Kita akan tersugesti untuk kembali mencicipi makanan yang aromanya sudah memenuhi dinding mulut serta menstimulasi otak.
So, jika kalian ingin berat badan terjaga maka sikat gigilah pada malam hari sebelum tidur.
Semoga bermanfaat.

Sabtu, 09 Juli 2016

Penelitian Ini Ungkap Dampak Buruk Minuman Bersoda pada Mr P



Jakarta, Sebuah penelitian mengungkap fakta lain tentang minuman bersoda. Kali ini tidak terkait dengan kandungan gula serta dampaknya pada kegemukan, melainkan terkait risiko disfungsi ereksi.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Copenhagen University Hospital menunjukkan bahwa para pria yang mengaku kecanduan minuman bersoda punya jumlah sperma yang lebih sedikit dibandingkan rata-rata pria pada umumnya.

Dengan mengamati 2.554 pria dewasa, para ilmuwan mendapati kadar sperma sebesar 35 juta/mililiter pada kelompok pria yang kecanduan minuman bersoda. Sebagai pembanding, kadar sperma pada pria yang lebih jarang mengonsumsi minuman bersoda teramati sebanyak 56 juta/mililiter.

Para ilmuwan menyebut, kadar sperma 35 juta/mililiter sebetulnya masih berada dalam rentang normal. Namun karena berada di bawah rata-rata, maka risiko untuk sulit menghamili pasangan akan lebih tinggi dibandingkan pria lain.


Terkait temuan ini, para ilmuwan memperkirakan bahwa kambing hitamnya bukan terletak pada kandungan kafein. Namun seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (9/7/2016), masih belum bisa dipastikan kandungan apa yang sesungguhnya bertanggung jawab menekan produksi sperma.

Sedangkan terkait risiko disfungsi ereksi, para ilmuwan dari Nicolaus Copernicus University dan Professor Franciszek Lukaszczyk Memorial Hospital di Polandia juga menemukan efek buruk minuman bersoda. Mereka mengklaim, pemanis yang ada dalam minuman tersebut memicu penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang menuju penis.

Jumat, 08 Juli 2016

Khasiat Sarang Semut (Myrmecodia pendans)


Nama Umum : Sarang Semut
Nama Ilmiah : Myrmecodia pendans
Morfologi Tumbuhan
Tumbuhan sarang semut adalah merupakan Epiphyt ( menempel pada tumbuhan lain tetapi dia tidak merugikan induk semangnya ) bentuknya yang unik tentu langsung mengingatkan kita pada tempat tinggal koloni semut.
Tumbuhan ini asli Papua yang diberi nama sesuai dengan bentuknya yakni sarang semut , sejak lama digunakan penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit. Kini, melalui penelitian ilmiah, tanaman ini ditengarai juga ampuh untuk mengobati kanker dan tumor.
Batang bagian bawahnya menggelembung berisi rongga-rongga yang disediakan sebagai sarang semut jenis tertentu. Keunikan sarang semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong di dalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini.
Seiring dengan waktu, terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dan zat yang terkandung di dalam sarang semut. Perpaduan itulah yang ditengarai membuat sarang semut memiliki berbagai kandungan yang ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Kandungan Kimia Sarang semut
Sarang semut memang mengandung senyawa aktif penting seperti antioksidan tokoferol(vitamin E) dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.
Adapun zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida membantu tubuh untuk mengontrol dan menghalau beragam penyakit. Adanya imuno stimulan turut menambah kekebalan tubuh sehingga membantu dan melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan berfungsi dengan baik.
Khasiat Sarang Semut
Sarang semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat. Namun, terkait dengan mekanisme kerja kandungan senyawa aktif sarang semut sebagai obat memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan yakni kanker dan tumor.
Kemampuan sarang semut untuk pengobatan berbagai jenis kanker dan tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Kemudian mengobati gangguan jantung terutama jantung koroner, hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan sarang semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan kalsium dan kaliumnya. Selain itu, untuk meredakan stroke ringan maupun berat, ambeien (wasir), gangguan fungsi ginjal dan prostat, haid dan keputihan, melancarkan peredaran darah, migrain, rematik (encok), gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin, maag, melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.
Sarang semut bisa dikonsumsi dengan cara tradisional yakni mengolahnya sendiri atau Anda juga bisa mendapatkannya dalam bentuk suplemen yang sudah banyak beredar di pasaran seperti Celte (komposisi : Madu, Keladi Tikus, Sarang Semut, Kulit Manggis, Kayu Manis, Propolis dll) Tertarik dengan Celte, Klik DISINI  (Pri/OL-06)

Sumber :
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/

Manfaat Kayu Manis Untuk Kesehatan


Sejak abad ke-16, kayu manis atau dalam bahasa latin Cinnamomum burmanniitelah digunakan sebagai bumbu masak. Di dunia terdapat 54 jenis kayu manis (Cinnamomum spp), 12 jenis di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis tanaman kayu manis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Cinnamomum burmannii BL, lebih dikenal dengan nama Cassia vera.
Kayu manis termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat, Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon, yang berasal dari bahasa Yunani kinnamon. Kayu manis juga terkenal dengan nama sweet wood.
Aroma wangi dari kulit kayu manis (Cassiavera) membuat tanaman rempah ini menjadi primadona sebagai penyedap kue dan minuman. Manfaat kayu manisternyata bukan sekadar pewangi untuk berbagai makanan atau minuman. Rempah-rempah bernama latin Cinnamomum burmannii ini ternyata sudah sejak lama dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit.
Kayu manis mempunyai bentuk seperti batang yang berdiameter kecil dan ada yang berukuran panjang ataupun pendek. Warna bagian luar dan dalam kayu manis adalah cokelat muda. Sifat kimia kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. Hasil utama tanaman kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedangkan hasil ikutan yang berupa ranting dan daun biasanya diolah menjadi minyak atsiri.
Kulit kayu manis dan hasil olahannya banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, kosmetika, dan rokok. Pemakaian kulit kayu manis dapat dilakukan dalam bentuk asli (bubuk), minyak atsiri, atau oleoresin. Minyak atsiri kayu manis diperoleh dari kulit, ranting, dan daunnya, dengan cara penyulingan. Kandungan minyak atsiri dalam kulit kayu manis 1,3-2,7 persen. Sementara itu, oleoresin diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu.
Beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan berhasil mengungkap khasiat lain dari kayu manis, yakni mengobati kencing manis alias diabetes melitus. Kayu manis atau cinnamon memiliki kandungan berbagai senyawa kimia, yaitu minyak atsiri eugenol, safrole, juga kandungan sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar, dan penyamak. Rempah-rempah dengan aroma manis ini bekerja terhadap pankreas. Pankreas adalah salah satu organ tubuh yang memproduksi insulin. Pada penderita kencing manis, tubuh mengalami gangguan sehingga tidak bisa memproduksi insulin yang dibutuhkan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.

(Sumber http://yokimirantiyo.blogspot.co.id/)

Kenali 3P Gejala Diabetes

Penderita diabetes menghadapi risiko lebih tinggi mengidap jenis kanker tertentu dibandingkan mereka yang tak menderita penyakit gula darah, demikian hasil riset baru di Amerika Serikat. 
Berdasarkan hasil survei terhadap 400.000 orang dewasa yang dimuat jurnal Diabetes Careterungkap, sekitar 16 dari setiap 100 pria penderita diabetes dan
17 dari 100 perempuan penderita diabetes tercatat mengidap kanker. Sementara itu, hanya tujuh dari setiap 100 lelaki dan 10 per 100 perempuan nondiabetes yang mengidap kanker. 
"Kaitan mencolok antara kanker dan diabetes tak membuat kami terkejut," ungkap pakar epidemiologi dari Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Dr Chaoyang Li. 
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 9 persen orang dewasa di AS menderita diabetes. Setelah memperhitungkan sejumlah faktor seperti usia, ras, kebiasaan merokok, dan minum alkohol, para peneliti menyimpulkan bahwa lelaki dan perempuan penderita diabetes 10 kali lebih tinggi risikonya untuk didiagnosis mengidap kanker. 
Li juga mengatakan, berbagai studi lain juga telah menemukan hubungan di antara kedua penyakit tersebut kendati tak ada bukti bahwa yang satu mengakibatkan yang lain. Riset juga menemukan, berbagai jenis kanker yang lebih mungkin ditemukan pada penderita diabetes berbeda antara lelaki dan perempuan. 
Dibandingkan mereka yang tak menderita diabetes, pria diabetes lebih mungkin untuk melaporkan bahwa mereka terserang kanker usus, pankreas, rektum, kandung kemih, ginjal, atau prostat. Sementara perempuan diabetes memiliki lebih banyak kasus kanker payudara, leukemia, atau kanker perut. 
Untuk pria, peningkatan risiko terbesar adalah kanker pankreas, yakni 16 kasus per 10.000 kasus di kalangan penderita diabetes, sedangkan di kalangan perempuan nondiabetes hanya dua kasus dari setiap 10.000.
Risiko perempuan penderita leukemia juga sangat beragam di antara kedua kelompok tersebut. Satu dari setiap 1.000 perempuan nondiabetes mengatakan, mereka telah didiagnosis terserang kanker darah, sementara tiga dari setiap 1.000 perempuan penderita diabetes mengalami penyakit tersebut.
Menurut Li, masih belum jelas mengapa diabetes memiliki kaitan dengan kanker. Kadar gula darah yang tinggi atau hormon insulin dalam tubuh yang melampaui batas mungkin dapat meningkatkan risiko tersebut meski itu belum dibuktikan.

Diabetes melitus telah menjadi pandemi yang tumbuh dengan cepat. Penyakit ini diperkirakan menyebabkan empat juta kematian per tahun, hampir sama dengan kematian akibat HIV/AIDS. Data tahun 2000 menunjukkan diabetes melitus diderita 8,4 juta orang dan akan meningkat menjadi 21,3 juta pada tahun 2030.
Sebagian besar penderita diabetes (diabetesi) terdiagnosis pada keadaan lanjut.
Padahal, menurut dr Budiman Darmowidjojo, SpPD, pada keadaan lanjut ini telah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, pembuluh darah, atau saraf. "Yang berbahaya dari penyakit ini bukan hanya gula darah yang tinggi, melainkan komplikasinya," paparnya.
Bila diabetes bisa didiagnosis sejak dini, maka kesempatan untuk mengendalikan gula darah akan lebih baik sehingga komplikasi dapat dihindari. Pendeteksian terhadap diabetes, yang utama, memang dari hasil pemeriksaan gula darah. Kadar gula darah dengan pemeriksaan setelah puasa di atas 126 dan gula darah dengan pemeriksaan sewaktu-waktu di atas 200 disebut diabetes.
Selain pemeriksaan laboratorium, menurut dr Budiman, ada tiga gejala klasik diabetes yang disebut juga dengan 3P, yakni:

1. Poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak, apalagi pada malam hari. Mengapa demikian? Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal atau lebih dari 180 mg/dl, maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine yang keluar, yang mengandung gula itu, tak terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga volume urine yang keluar banyak dan kencing pun menjadi sering. Hal tersebut akan sangat sering sehingga pada malam hari bisa mengganggu tidur.
2. Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Dengan begitu banyaknya urine yang keluar, badan akan kekurangan air atau dehidrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, timbullah rasa haus sehingga orang ingin selalu minum dan ingin yang dingin, manis, segar, dan banyak. Minuman manis akan sangat merugikan karena membuat kadar gula semakin tinggi.
3. Polifagi atau nafsu makan meningkat dan kurang tenaga. Pada diabetes, karena insulin bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentuk pun kurang. Itu sebabnya orang menjadi lemas. Dengan demikian, otak juga mengira bahwa kurang energi itu terjadi karena kurang makan. Oleh karena itu, tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan rasa lapar sehingga timbulah perasaan selalu ingin makan.